Soal Hidup Belakangan

Dalam permenungan-permenungan terakhir saya tidak lagi menemukan hal-hal yang penting dan menggairahkan. Hidup sudah terlalu berkhianat, saya dipermainkan habis-habisan. 
Ketika segala-galanya tinggal tertambat pada satu hal saja, disaat itulah nyala api semangat meredup dan menampakkan kesialannya. Mau dibuat apa?

Semuanya ada disini, tapi saya tak punya daya upaya meraih kemantapan hati. Itulah kesunyian yang sejati. Kosong sekosong-kosongnya, tak terisi bahkan oleh kekosongan sekalipun.
***
Gurat, Kelasi, Kromatik, Kuantum.
Siapa yang mau memaknai mereka?
Itu kan hanya kata-kata sembarang yang saya pungut lalu lemparkan lagi pada anda.
Jelas sekali tidak ada kejujuran di dalamnya.
Dijejalkan dalam rangkaian sesak penuh paksaan.

Begitulah hidup terus berjalan, penuh dengan asak yang dipaksakan sana-sini. 
Hidup yang seperti itu sebenarnya sudah lama bagi saya, tapi belakangan rasanya saya tidak bisa lagi berpura-pura bahwa semua akan berlalu. Tidak, ini tidak akan berlalu (setidaknya bukan dalam waktu dekat). 

Bukannya keyakinan saya mulai runtuh (mengingat bahwa keyakinan itu sendiri rasanya hampir tidak pernah ada), melainkan pertahananlah yang waktu demi waktu makin melemah. Apa yang ada di dalam diri saya sedang mengalami sebuah pergolakan hebat, yang tampaknya sebentar lagi sudah akan berontak menggugat kemerdekaan.

Selama ini saya terbiasa menerima, dan memaksakan pada diri saya hal-hal yang saya tidak senangi. Saya pikir memang begitulah seharusnya cara kehidupan ini bekerja. Orang-orang lain juga berada dalam kerangkeng yang sama. Cengeng betul jika saya mengeluh dan menolak untuk berkompromi.

Tapi seiring dengan kesadaran yang makin terbuka (dan akses lebih besar terhadap banyak hal yang dulu tak saya ketahui - sehingga tidak pernah jadi bahan pertimbangan), saya memutuskan bahwa pemikiran saya selama ini tidak begitu valid dan lebih-lebih tidak menguntungkan bagi diri saya.

Lalu saya terus menggali semakin dalam, hingga semua terasa semakin membingungkan alih-alih mencerahkan. Dan hampa.

Lalu jika kau tanya sekarang bagaimana atau apakah mau saya?
Entah.
Yang jelas saya tidak akan buat onar, saya bukan orang macam itu.
Tapi demikianlah hidup saya belakangan ini, sibuk dalam pencarian walaupun entah apa yang dicari.
Sekarang beri tahu saya, apa memang begitu cara kerjanya?

Comments