Pasrah

tidak ada musisi yang menulis lagu soal perempuan berwajah biasa-biasa saja.
mereka setidaknya haruslah seindah mawar asuhan rembulan, ya kan?
lalu sampai kapan saya akan berpura-pura tertarik dengan banyak hal? pretensi ini lama-kelamaan bisa jadi kenyataan saking sudah terlalu dalam saya memeliharanya. untuk apa semua kepura-puraan kalau bukan untuk menarik perhatian? keindahan yang seperti mawar asuhan rembulan jelas saya tidak punya, maka kepura-puraan lah yang tersisa untuk menjadi pegangan.
keputusan yang bodoh betul untuk memilih berpura-pura sejak awalnya. sekarang saya kehilangan diri saya yang sejati, saya hampir tak mengingatnya lagi. sudah terlalu jauh langkah yang saya ambil sampai saya merasa asing dengan diri sendiri. ini tidak adil, mengingat orang yang saya tujukan semua kepura-puraan ini sekarang sudah lenggang saja hidupnya berlanjut.
tapi toh keadilan memang tak ada sejak awal. inilah konsekuensi. kalau memang begini akhirnya, biarlah saja bagaimana adanya.

Comments

Popular Posts